You
Are What You Write
It’s
all about social media (session
2)
Pilihan Kita Menggunakan Media Sosial
Pilihan Kita Menggunakan Media Sosial
sumber gambar: http://3.bp.blogspot.com
Lantas apakah media sosial memang
seburuk itu? Apakah media sosial hanya dapat digunakan untuk mencitrakan diri? Lalu
apa gunanya media sosial kalau ujung-ujungnya malah terkesan merusak manusia? Apa
gunanya media sosial kalau semua itu hanya digunakan untuk mengumbar
“kebohongan”? Dan apalah arti media sosial kalau ujung-ujungnya malah berakhir
merugikan manusia?
Hal yang harus kita ingat pada saat
ini adalah media sosial juga merupakan suatu alat yang sebenarnya diperuntukkan
bagi manusia untuk mendukung kebutuhan sehari-hari. Misalnya saja untuk
berkomunikasi dengan orang yang berada jauh dari kita, menambah informasi bagi
diri sendiri, mengekspresikan diri kita, dan bahkan untuk mendukung bisnis yang
pada saat ini kita bangun. Kalau dilihat secara sekilas, banyak banget kan
keuntungan yang bisa kita peroleh atau sisi positif yang dapat ditimbulkan
melalui media sosial?
Ibarat sebuah pisau, baik atau buruknya kegunaan
pisau itu bergantung kepada siapa yang menggunakannya. Baik ketika orang
tersebut menggunakannya untuk memasak, mengupas buah, memotong buah, dan lain
sebagainya. Tetapi menjadi buruk ketika pisau itu digunakan untuk melukai
seseorang. Nah, sama seperti pisau, begitu jugalah media sosial di tangan
manusia. Media sosial dapat menjadi sesuatu yang baik ketika orang bijak menggunakannya.
Contohnya, seperti yang sudah diungkapkan
di atas adalah untuk memulai bisnis yang baik, menyebarkan kalimat-kalimat
motivasi yang membangun orang lain di sekitar kita. Namun nyatanya, hal seperti
apakah yang lebih banyak kita jumpai di media sosial?
Bukan bermaksud nge-judge, tapi jujur aja deh, kalau kita lebih sering melihat sesuatu
yang negatif di media sosial. Misalnya saja, menggunakannya untuk menghina
orang lain. Dalam hal ini, bahkan sering kita jumpai orang-orang yang memang
sengaja untuk menggunakan kelemahan orang lain sebagai bahan hinaan sekaligus
lelucon yang mereka anggap lucu. Tak hanya itu saja, namun ada juga mereka yang
menggunakan account media sosial
mereka untuk menyebarkan sesuatu yang sifatnya tidak perlu dan merusak, seperti
pornografi atau sesuatu yang berbau seksual.
Mungkin di satu sisi akan ada orang yang berpendapat
bahwa “Yaelah, itu sih suka-suka dia kali. Ngapain lo urusin account orang lain. Mau dia apain juga itu
kan urusannya dia. Kalau lo ga suka tinggal unfollow aja napa?” atau mungkin
ada juga diantara mereka yang berpendapat “Aduhhh, lihat aja sih dari sisi
positifnyaa”. Lantas, apabila semua orang memiliki pola pikir yang seperti ini,
kejahatan di media sosial bukannya malah berkurang, tapi justru bertambah. Bayangkan
saja apabila mereka adalah account
yang mencari follower, maka tentu
saja mereka akan menggunakan segala cara untuk mendapatkan follower sebanyak-banyaknya, termasuk dengan menggunakan cara yang
tidak pantas. Lantas bagaimana mereka dapat mengkoreksi diri mereka sendiri
apabila orang di sekeliling mereka tidak menegur dan justru terkesan mendukung
dan menyetujui apa yang mereka lakukan?
Apabila seseorang belum dapat menggunakan media
sosial dengan bijak, dan coba bayangkan apabila semua orang atau generasi muda
di Indonesia menggunakan media sosial yang mayoritas diisi dengan sesuatu yang
tidak bijak sama sekali, lantas diapakan masa depan bangsa ini? “Ya tinggal
follow aja kan account-account yang
isinya sesuatu yang berbau rohani semua, kok susah!”. Yaa, semua tidak semudah
itu. Di satu sisi, semua yang postingan di media sosial yang diwarnai
ketidakbijaksanaan ini bahkan sering muncul tanpa kita inginkan. Misalnya
melalui iklan-iklan yang terdapat di media sosial, atau mungkin keluar di explore media sosial. Banyak sekali
ketidaksengajaan yang mungkin terjadi di media sosial. Dari yang awalnya tidak
bermaksud untuk membuka sesuatu yang tidak pantas, namun justru hal-hal yang
seperti itu muncul dengan sendirinya. Lantas, mau diapakan generasi muda kita
ini yang telah terkontaminasi oleh hal-hal yang tidak perlu ini? Dan apa yang
dapat kita lakukan selaku generasi
muda yang mampu menggunakan media sosial secara bijak dan bertanggung jawab?
Ya, kita dapat memulai semuanya dari diri sendiri.
Memulai untuk dapat menggunakan media bagi hal-hal yang sifatnya positif dan
bahkan membangun orang lain di sekitar kita. Memulai untuk dapat mengendalikan
diri sendiri, dan membangun tembok yang kuat bagi pertahanan diri terhadap
hal-hal yang tidak perlu dan hal-hal yang harus dibuang jauh-jauh. Tak dapat
kita pungkiri bahwa akan lebih susah untuk menyadarkan orang lain atas
perbuataannya yang tidak bijak di media sosial, ketimbang kita harus
menyadarkan diri kita sendiri untuk dapat menggunakan media sosial dengan lebih
bijak.
Akhir kata, tak selamanya media sosial itu buruk,
namun keputusanmu dan caramu menggunakannyalah yang pada akhirnya akan
menentukan positif atau negatifnya media sosial itu. Salam bijak, Miss. J.
Cieee wkwkwk πππ
BalasHapusCieee makasih sudah mampir
HapusTerimakasih sis infonya
BalasHapusCari referensi liburan asik ke pantai yg jarang dikunjungi? Akhir pekan atau akhir tahun wajib kesini!! Apa itu? Buka blog dibawah ini!!!
Hapushttp://nikenayus.blogspot.co.id/2015/09/v-behaviorurldefaultvmlo.html?m=1
http://anggiaspanjaitan.blogspot.co.id/2015/12/stop-bullying-stop-cyberbullying_2.html?m=1
michellealdagunawan.blogspot.co.id
ciee makasih udah turut promosi juga
HapusOaaaaaaa
BalasHapusaaooooo hahaha
HapusOaaaaaaa
BalasHapusMenarik! π
BalasHapusyuk lanjutkan tulisan ini! haha
HapusWAAAAAA
BalasHapusYuhuuu baguss
HapusWihhhhhh
BalasHapus