Senin, 07 Desember 2015

Anak-anak Indonesia dalam Pornografi

Anak-anak dalam Pornografi
Kemajuan teknologi internet yang pesat, diikuti dengan kemajuan teknologi provider mulai dari kecepatan internet yang tinggi hingga jaringan yang mencapai 4G. Aktivitas orang-orang untuk berselancar di dunia maya sangat dimanjakan dengan kecepatan internet. Dari aktivitas bekerja hingga berhubungan atau berkomunikasi dengan orang lain melalui internet, khususnya media sosial. Pengguna internet di Indonesia mencapai 137 juta orang yaitu sekitar 53% dari jumlah penduduk Indonesia. Orang-orang yang mengakses internet begitu banyak sehingga semakin bertambah pula tenaga kerja yang dibutuhkan dalam hal teknologi informasi, dengan harapan bahwa perusahaan tersebut dapat semakin memenuhi berbagai kebutuhan konsumen. Jadi, dapat kita lihat bahwa ada lahan pekerjaan besar di dunia maya ini.

Selasa, 01 Desember 2015

Tipe Pengguna Sosial Media (sesi 2)



You Are What You Write
It’s all about social media (session 2)
Pilihan  Kita Menggunakan Media Sosial



 
sumber gambar: http://3.bp.blogspot.com

            Lantas apakah media sosial memang seburuk itu? Apakah media sosial hanya dapat digunakan untuk mencitrakan diri? Lalu apa gunanya media sosial kalau ujung-ujungnya malah terkesan merusak manusia? Apa gunanya media sosial kalau semua itu hanya digunakan untuk mengumbar “kebohongan”? Dan apalah arti media sosial kalau ujung-ujungnya malah berakhir merugikan manusia?

Minggu, 29 November 2015

Tipe Pengguna Media Sosial



You are What You Write
It’s all about social media (session 1)

Punya Media Sosial bagai punya Tahi Lalat


http://intisari-online.com//media/images/3201_media_sosial_bikin_sosialisasi_janggal.jpg 
sumber gambar:intisari-online.com

            Zaman gini siapa sih yang gak punya media sosial? Banyak orang yang bahkan mulai berpendapat bahwa “kalau lo belum punya media sosial, lo belum gaul”. Jadi sekarang kalau diibaratin itu, orang buat media sosial hanya untuk mendapat pengakuan dari orang lain. Hmm~ Lantas apa yang salah dengan semua ini? Ya sebenarnya ga ada yang salah sih. Semua orang berhak banget kok buat memiliki account di semua media sosial yang ada di seluruh belahan dunia ini. Tapi yang jadi masalah adalah pada saat kita tidak tahu bagaimana cara menggunakan media sosial tersebut untuk sesuatu yang positif, membangun diri sendiri dan juga membangun orang lain di sekitar kita.Punya media sosial membuat orang-orang memiliki tanggapan berbeda-beda. Tahi lalat yang ada pada tubuh, kadang dipercaya mempermanis diri namun ada juga menganggap tahi lalat membuat jelek sehingga perlu ditutupi
Ada dua tipe orang di media sosial. Pertama, si jaim. Dia akan berusaha membuat isi media sosialnya cantik. Dia berusaha mencitrakan dirinya supaya orang lain melihat segala hal yang baik, yang menarik, dan mahal pada dirinya, memang terkesan agak ‘bohong’ sih. Contohnya, foto makanan di restoran mahal, foto saat travelling, foto produk-produk yang baru dia beli dan harganya memang mahal. Tak sedikit orang yang ingin dikenal sebagai orang yang mampu, punya uang, dan “mahal”. Hal ini tidak berlaku bila ia memang food blogger yah teman-teman. Atau ia memang agent travel yang mempromosikan jasanya. Orang ini menutup tahi lalatnya yang mudah dilihat orang dengan kamuflase.
Yang kedua, si apa adanya. Orang-orang apa adanya, menempatkan media sosial mereka sama seperti kehidupan biasa mereka. Mereka tidak peduli jika mereka dipandang baik atau buruk oleh orang lain. Mereka hanya membagikan kehidupan mereka kepada orang lain. Terserah bagaimana orang menilai, mereka menempatkan diri sebagai orang yang cuek yang tidak peduli. “Semua ini punya gue. Apa yang gue post ya terserah sama keinginan gue. Lo mau baca tinggal follow, ga suka ya unfollow aja! Kok susah”. Statement ini sudah marak di media sosial. Tahi lalat bukan masalah, bila orang merasa tahi lalat membuat jelek, apa yang mau diprotes.
Wah, sangat berbalikan memang. Keduanya sama-sama memiliki sisi negatif dan positif. Akan tetapi, bagaimana seharusnya kita bersikap? Bagaimana seharusnya kita menanggapi media sosial? Lalu, di posisi dimanakah Anda?
Nantikan posting kami selanjutnya..
Salam,

Jennifer, Natalia